Dodik Setiawan Nur Heriyanto

Scholarship to Study in Italy (2016)

The Italian Government awards scholarships for studying in Italy both to foreign citizens and Italian citizens resident abroad (IRE). The aim of these scholarships is fostering international cultural cooperation, spreading the Italian language, culture and science knowledge and promoting the economic and technological sectors of Italy all around the world. The list of the countries whose citizens and IRE may apply, is on the Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation (MAECI) webpage (click here). (more…)

2014 in review

The WordPress.com stats helper prepared a 2014 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The concert hall at the Sydney Opera House holds 2,700 people. This blog was viewed about 32,000 times in 2014. If it were a concert at Sydney Opera House, it would take about 12 sold-out performances for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

Garuda Indonesia dan Kualitas Bangsa

This article is not about judging the whole service of Garuda Airlines but only about my first international flight experience using Garuda service.

Tepat sebulan yang lalu, pada tanggal 8 Oktober 2014 dini hari, penerbangan yang sudah saya rencanakan sejak 4 (empat) bulan sebelumnya pun tiba. Saya berencana untuk tinggal di Debrecen untuk studi. Namun, tidak ada penerbangan yang langsung (direct flight) menuju ke Kota Debrecen. Untuk itu dalam penerbangan ini, saya memesan tiket ke Budapest via Amsterdam.

Dalam penerbangan cross border nations ini saya memang sengaja egois tidak memilih maskapai lain kecuali Garuda Indonesia. Sengaja saya memilihnya, karena alasan utamanya adalah biar bagaimanapun orang Indonesia harus bangga dengan maskapai penerbangan yang dimilikinya. Minimal kita melaksanakan ajaran guru Kewarganegaraan (PPKN atau PKN) kita di sekolah dimana wujud cinta tanah air itu salah satunya bangga dan percaya dengan produk dalam negeri (maaf nge-les 😃). (more…)

Syarat Mengurus Visa (VDR) Studi di Malaysia

Berikut ini akan saya share pengalaman teman saya yang baru saja mengurus visa (VDR) untuk studi di Malaysia. Pada tahun 2014 ini, terdapat aturan baru untuk warga negara Indonesia yang akan studi di Malaysia khususnya untuk PhD program (kuliah S3). Memang seyogyanya dengan komitmen negara-negara ASEAN dimana telah disepakati crossing without border administration maka seharusnya ketika kita sebagai warga negara salah satu negara ASEAN dapat memasuki negara-negara anggota ASEAN tanpa visa. Pengalaman saya sewaktu ke Singapore saja hanya cukup membawa paspor saja tanpa mengurus Visa. Namun durasi stay untuk di negara-negara tersebut hanya dibatasi maksimal 30 hari. Nah, pertanyaannya bagaimana dengan di Malaysia?

Dalam tulisan kali ini saya akan menulis khususnya tentang syarat pengurusan Visa untuk studi di Malaysia. Per tahun 2014, malaysia menerapkan kebijakan berupa kewajiban untuk mendapatkan VDR (Visa Dengan Rujukan) untuk tinggal lebih dari 30 hari di Malaysia. Namun memang prosedurnya banyak teman saya yang menganggap menghabiskan energi dan biaya. Hal ini dikarenakan prosedur yang dijalani tampaknya mudah tapi perlu pulang-pergi Indonesia-Malaysia untuk mengurusnya. Perlu diketahui meskipun kadangkala gembar-gembor iklan penerbangan banyak murah dari Indonesia ke Malaysia namun jika tidak diplanning dengan benar bisa mendapatkan

Berikut ini akan saya ceritakan mekanisme pengurusannya: setelah mendapatkan Letter of Offer atau Letter of Acceptance dari universitas yang dituju maka biasanya pihak kampus akan mengirimkan e-mail terkait dengan penerbitan VDR. Untuk mendapatkan VDR ini harus ditempuh dengan dua cara yaitu: Satu, mengupload scan dokumen seperti scan seluruh halaman paspor, scan letter of offer, dan scan foto paspor dengan latar belakang (background) biru. Semua scan dokumen ini kemudian di email ke alamat email institusi kampus yang menguruskan dokumen. Seperti di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) biasanya diminta kirim ke vdrukm@gmail.com. Dua, menyerahkan dokumen hardcopy berupa fotokopi paspor keseluruhan halaman sebanyak enam kali, fotokopi letter of offer sebanyak enam kali, dan 8 lembar pas foto ukuran paspor berlatar belakang biru. Dokumen hardcopy ini diserahkan ke unit universitas yang mengurus VDR. Anda bisa bertanya-tanya setelah sampai dikampus tujuan atau pada saat her registrasi.

(more…)

Studi Kasus Pendalaman HI (Kasus Alfora)

Practice Makes Perfect

Kepada mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Hukum Internasional baik yang saya ampu secara sendirian maupun kelas dimana saya sebagai Dosen pengganti, dipersilahkan untuk mengunduh (download) materi studi kasus terkait pemahaman syarat berdirinya sebuah negara dalam hukum internasional. Saudara/i dapat mengunduh melalui situs pihak ketiga yaitu dengan klik disini (File Ziddu) atau klik disini (4shared).

Untuk membukanya silahkan gunakan password yang sudah saya berikan dikelas untuk tujuan keamanan. Saudara/i diperkenankan untuk mencari informasi atau sumber data atau bahan hukum baik dalam buku, jurnal ataupun internet untuk mempertajam analisa kasus. Analisa kasus hendaknya sesuai dengan pertanyaan kasus. Menjawab kasus dengan tegas, singkat dan sarat dasar hukum lebih diutamakan sebagai bahan diskusi di kelas (pada pertemuan selanjutnya). Selamat mengerjakan. Jadikan tugas dan kasus sebagai bahan mempertajam logika dan kemampuan. Yakinlah, studi kasus akan membuatmu menjadi mahasiswa yang paripurna dan sukses. Aamiin.